Monday, September 22, 2014

Hal Menakutkan di Akhir Ajaran Sekolah

Ujian akhir, awalnya aku merasa itu adalah hal yang menakutkan, bukan hanya karena untuk mengerjakan soal Ujian kelulusan, tapi juga masa detik-detik kita semua, aku dan temanku dipisahkan. Masa putih biruku pun juga akan segera berakhir. Selesai sudah semuanya. Cerita indah tentang teman putih biruku, tapi tidak untuk diriku. Karena ini adalah awal untukku memulai petualangan hidupku. Awal memasuki kelas X.

Seperti biasa semua menjadi terasa berat. meskipun aku sudah pernah menghadapi ujian seperti ini, tapi tetap saja terasa berat. Mungkin ini adalah puncak dari yang sebelumnya.

Aku harus mempelajari semuanya lagi dari awal untuk menghadapi pertempuran yang menguras banyak tenaga juga pikiran. Belum lagi banyaknya pilihan yang menanti setelah ujian. “Hahhh, rasanya ingin berhenti, aku harus mempelajari semuanya dari awal lagi? Oh... “. Inilah hidup. Tidak akan berarti tanpa sebuah ujian. Perjuangan demi perjuangan mulai aku lakukan, setiap pagi melangkah ke sekolah hingga pulang sekolah di sore hari, hanya rasa lelah juga gelisah yang mendampingiku. Bahkan untuk makan dan tidur pun tak tenang.

Perasaan takut akan sebuah kegagalan selalu menghantui diriku. Hanya malam yang sunyi yang bisa menenangkan jiwaku disaat aku menghadap yang maha segalanya. Dan memang benar, kita tak perlu takut jika kita terus mendekat pada-Nya disela-sela kesibukan kita dengan ujian tersebut. Disela-sela kesibukanku, aku juga harus memikirkan masa depanku. Tujuanku jika ujian ini berhasil, dan tentunya harus berhasil. “Ya Allah... Mudahkanlah aku dalam menghadapi Ujian Kelulusan ini ya Allah, Berikanlah kelancaran dan kemudahan dalam mengerjakan Soal-soal Ujian ya Allah” Itulah do’a yang selalu aku baca setiap selesai sholat.

Hanya perlu yakin pada diri sendiri dan juga tak lupa mendekatkan diri kepada Allah SWT. Mulai dari instansi pendidikan, pekerjaan datang menghampiri. Saat aku mulai yakin pada satu tujuan, tujuan lain datang. Impianku ingin jadi pebisnis, akan tetapi bisnis apa? Apa yang saya kuasai? Rasanya tidak mungkin. Kemudian muncul keinginan lain, saat itu aku sangat suka sekali pada dunia IT, aku ingin memiliki kerja dalam hal yang berhubungan dengan IT. Dan saat itu pula aku bingung menentukan SMA mana yang harus aku pilih untuk melanjutkan studiku.

“Aku ingin menjadi Developer Game, SMK bisa tapi di Sebenarnya tanpa di SMK pun bisa”. Aku meminta pendapat ke orang tuaku kemana aku harus melanjutkan sekolah?. Beliau mengatakan terserah kepadaku, aku malah tambah bingung, tapi diakhir beliau menyarankan bahwa tanpa di SMK pun aku bisa melanjutkan impianku. Aku bertanya pada saudaraku, dan jawaban yang sama pun mereka berikan kepadaku. Dan akhinya aku sudah menentukan Sekolah mana yang akan aku pilih.

Detik-detik menjelang ujian. Aku tak tau kenapa jantung ini berdetak lebih cepat dari sebelumnya. Pengen rasanya aku berteriak, tapi aku tak mampu. Keringat dingin juga keluar dari badanku. Aku drop out, hampir tak sanggup mengerjakan soal-soal itu. Tapi keluarga juga mimpiku menguatkan aku.

Aku terus berdoa sambil mengerjakan soal-soal itu. Berharap tidak ambruk saat mengerjakan soal-soal ini hingga hari terakhir. Tiga hari berlalu. Haahhh, lega rasanya. Eitss, tunggu dulu! Masih ada ketegangan yang sepuluh kali lebih besar dari ini. Hari demi hari aku menunggu. Akhirnya hari H pun tiba. Aku mencoba menenangkan diri, tapi tetap tak bisa. Hatiku bergemuruh, ‘jantungku mau copot!’ teriakku dalam hati.
“kamu kenapa,? Lebih baik kita ke mushola aja yuk, pasti bias lebih tenang.” Seseorang telah mengulurkan tangannya untuk diriku.

Aku tersenyum dan menyambut uluran tangan tersebut. Dan benar, saat aku berdiri di depan pintu hatiku merasa kesejukan. Badai yang menerpa hatiku mulai meredam. Kini hatiku merasa sejuk, seakan embun pagi membasahi hatiku. Aku terus berdoa, aku ingin yang terbaik untukku, keluargaku, sahabatku juga semuanya. Ingin rasanya aku menumpahkan isi hatiku, tapi aku masih belum sanggup. Hanya sedikit yang keluar, sedikit membuat hatiku merasa nyaman.

 Hari penentuan kelulusan pun tiba. Semua siswa yang lulus tertulis di daftar kelulusan di Mading sekolah. Rasanya sangat deg-degan sekali untuk melihatnya. Aku tidak melihatnya karena banyak sekali siswa yang berkumpul di depan daftar kelulusan. Hingga aku mendengar kata “kamu LULUS…” mendengar teriakan tersebut sepontan aku langsung terduduk dan bersujud syukur. “Terimakasih ya Allah kau mengabulkan do’aku”.

Aku dapat meneruskan Studiku, Begitu juga dengan semua sahabat putih biruku. Mereka mendapatkan apa yang mereka mimpikan dan mereka perjuangkan. Dan…sekali lagi aku sangat bahagia.

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit, sed diam nonummy nibh euismod tincidunt ut laoreet dolore magna Veniam, quis nostrud exerci tation ullamcorper suscipit lobortis nisl ut aliquip ex ea commodo consequat.

0 komentar:

Post a Comment

Contact

Send Us A Email

Address

ContactInfo

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipisicing elit. Cupiditate veritatis modi, sunt atque, reprehenderit aut!Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipisicing elit. Cupiditate veritatis modi, sunt atque, reprehenderit aut!

Address:

25, Lomonosova St. Moscow, Russia, 665087

Phone:

+01 7070771723, +01 8956412305

Email:

support@myname.com