Tuesday, September 23, 2014

Kelas yang Mencekam
Sabtu siang disaat aku masih dalam pelajaran sekolah, saat itu suasana kelas bagaikan rumah kosong, sunyi, mencekam, aura kelas itu bagaikan aura hitam yang sangat menyeramkan. Ini bukannya aku membesar-besarkan hal yang biasa, namun inilah yang aku rasakan bersama teman-temanku di kelas. Hari jam 2 siang guruku datang dengan sikap biasa awalnya, namun berubah ketika ada sesuatu yang membuatnya jengkel. ialah ketidaktahuan siswanya untuk mengerjakan tugas yang di berikan olehnya.
Hari itu adalah mungkin bisa dibilang hari sial namun bisa juga menjadi sebuah pembelajaran bagi aku dan teman-temanku. Kami diberikan tugas untuk menjawab soal dan mengerjakannya  satu persatu dari kami ke depan kelas. Tibalah waktunya satu persatu dari temanku maju ke papan untuk mengerjakannya. Satu anak, dua anak, berhasil mengerjakannya. Kemudian tibalah soal ke-3. Salah seorang temanku laki-laki gilirannya untuk mengerjakannya.


“Dur... giliranmu, silahkan kerjakan di papan” kata guruku. Temanku masih belum maju, dia masih berusaha mengerjakannya di mejanya. “iya sebentar bu” katanya. Beberapa menit kemudian, temanku memberanikan diri untuk maju ke depan. Setengah pengerjaannya telah ia tuliskan di papan. Dan akhirnya dia terhenti di tengah-tengah pengerjaannya. Sambil membuka buku, ia coba mengerjakannya kembali, namun tetap saja dia tidak bisa melanjutkannya. “Gimana dur?” kata guruku. “............” temanku hanya terdiam. Akhirnya guruku menanyakan kepada kami semua “kan sudah kalian pelajari, kenapa kalian masih saja tidak bisa? Seharusnya kalian gak lulus dari kelas 1” kata guruku dengan nada kesal. Kami semua hanya bisa terdiam.

Setelah beberapa lama guru menampakkan kekesalannya, sambil menuntun temanku mengerjakannya. Setelah hampir setengah jam ditambah kesalnya guruku akhirnya temanku berhasil. Kini saat giliran anak lainnya untuk melanjutkan soal berikutnya. Anak ke empat maju, kemudian kelima, enam, dan akhirnya tujuh. Awalnya yang ketujuh ini sempat kebingungan namun bisa menyelesaikannya. Hingga tiba giliranku untuk mengerjakannya. Dari jam awal aku berusaha mengerjakannya sampai aku menanyakan ke beberapa temanku, tapi tetap saja aku tidak bisa mengerjakannya.

Hingga tiba akhirnya aku hampir putus asa aku bertanya kepada guruku, responnya baik tapi entah kenapa aku merasa tidak enak kepada beliau. Aku mencoba mengerjakannya ke papan namun Cuma dapat seperempat dari pengerjaanku. Dan akhirnya bel berbunyi “teett,,,, teett”. Itu bagaikan malaikat pelindung bagiku. Akhirnya aku bisa terbebas dari semua itu, namun akhirnya aku masih saja di suruh meneruskan soal itu sampai senin. Dan hal itu malah menjadi beban lagi untukku.

Satu hari dua hari tibalah di hari senin, upacara selesai aku melanjutkan pelajaranku untuk beberapa mata pelajaran. Dan akhirnya tibalah pada pelajaran itu. Tibalah waktuku “Al... sekarang giliranmu kan?” kata guruku. “iya bu” jawabku. “Bu saya masih belum bisa menyelesaikannya” kataku. “Yasudah silahkan kerjakan dulu” katanya. Aku mencoba lagi mencoba mengerjakannya. Namun tetap saja aku terhenti di tengah-tengah. Dan akhirnya guruku menuntunku lagi, sebenarnya sikapnya biasa saja. Namun pandangan kami semua beliau sedang kesal pada kami semua. Yah sebenarnya ini hanya perasaan kami saja. Tapi tetap saja kami merasa tidak enak kepada beliau.

Lama-lama kemudian akhirnya aku berhasil mengerjakannya “Gimana Al? Perasaannya?” kata salah seorang teman kepadaku. “ah biasa aja” kataku. “gak usah bohong deh aku udah pernah merasakannya” kata temanku lagi. Aku terdiam tidak membalasnya lagi. “Ayo lanjutkan gilirannya” kata guruku. “hahaha bakal ada korban lain” kata temanku sambil tertawa. Dan tibalah jam akhir pelajaran. Suasana yang awalnya sunyi tiba-tiba berubah semuanya. Bebas, bebas. Semuanya kegirangan.

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit, sed diam nonummy nibh euismod tincidunt ut laoreet dolore magna Veniam, quis nostrud exerci tation ullamcorper suscipit lobortis nisl ut aliquip ex ea commodo consequat.

0 komentar:

Post a Comment

Contact

Send Us A Email

Address

ContactInfo

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipisicing elit. Cupiditate veritatis modi, sunt atque, reprehenderit aut!Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipisicing elit. Cupiditate veritatis modi, sunt atque, reprehenderit aut!

Address:

25, Lomonosova St. Moscow, Russia, 665087

Phone:

+01 7070771723, +01 8956412305

Email:

support@myname.com