Mandi Lumpur

Lama kelamaan sayabisa dan tahu bahwa kebiasaan tersebut
kurang baik bagi kehidupan saya, saya semakin berusaha untuk lebih baik lagi
dan meninggalkan kebiasaan – kebiasaan tersebut, bahkan orang tua saya juga
tambah mendukung usaha saya.
Orang tua saya mendukung saya dengan cara mengajak saya
keluar rumah setiap hari di pagi hari “nak bagaimana kalau setiap pagi kita
olahraga”kata ibu saya”,”okelah bu, tapi kemana?”ujar sya sambil bertanya (pada
saat itu saya masih balita dan belum bersekolah).
Dulu tetangga saya masih sedikit bahkan jarang sekali ada
rumah di dekat rumah saya, hanya ada rumah yang belum selesai tetapi sudah
ditempati, itu saja masih ada dua rumah, yaitu, didepan rumah saya dan
disamping rumah saya. Jadi jika saya keluar rumah maka saya sulit mendapat
teman”teman gak ada gimana mau keluar rumah bu?”Tanya saya pada ibu.
Dan pada suatu pagi saya diberi saran olehbapak dan ibu agar
mengunjungi teman saya agar saya tidak kesepian”ayo nak kalau mau ikut ke rumah
temanmu” ujar bapak dan ibu”ayo ke rumahnya Surya anaknya bude ratmi
itukan?”ujar saya sambil bertanya.
Sebenarnya tempatnya tidak terlalu jauh, tetapi saya harus
jalan kaki dan jalurnyapun lewat di pinggir persawahan, perjalanannya seru
bahkan pemandangan sawahnya indah”bu sawah ini siapa yang buat ya?,apa yang
buat itu kebau?,masak sih kerbau bisa membuat sawah?”taya saya pada ibu sambil
melihat sawah dan kerbau.
Mungkin karna ibu malas menjawabnya maka bapakkupun yang
menjawabnya”sawah itu dibuat oleh petani, kerbau tdak bisa membuat sawah,
kerbau hanya bertugas membantu petani membajak sawah, dan petanilah yang
mengelola sawah”, ujar bapak.
“Tapi bagaimana cara petani mengeloa sawah?”Tanya saya pada
bapak, “petani mengelola sawah dengan cara menanami sawah dengan tanaman
seperti padi, jagung, tela, kacang dll, setelah petani menanami tanaman tersebut,
petani harus menjaga tanaman tanaman tersebut sari serangan hama seperti
belalang, ulat bulu, tikus dan burung burung, keudian ketika sudah waktunya
petanipun memanennya”kata bapak sambil menjelaskan denan serius.
Setelah lama kelamaan berjalan, saya merasa capek dan
menginginkan istirahat”capek banget, dari tadi jalan terus”ujar saya sambil
mengeluh, sayapun terus mengeluh . kemudian Bapak saya menawarkan untuk
menggendong saya”ayolah ikut bapak, gitu aja kok capek”ujar bapak, tanpa pikir
panjang, sayapun menerima ajakannya”ayolah” ujar saya.
Senang rasanya digendong olehnya. Rasa capek hilang
perjalanpun riang. Rupanya rasa senang tak bertahan lama, entah gara gara bapak
capek atau mungkin salah pijak tanah kamipun terperosok jatuh ke sawah.
Saya dan bapak saya ditertawakan oleh ibu”emangnya enak
mandi lumpu hahaha..”cakap ibu sambil tertawa, saya hanya tersenym melihat ibu
tertawa, untung saja kita jatuh di dekat tujuan jadi bisa minta baju ganti deh
ke temen saya”hey surya punya baju ganti gak yang cukup buatku”kataku sambil
mengeluh, “tentu ada dong, buat kamu kan”kata surya sambil tersenyu menahan
tertawa.
“Hey nak kenapa lumupur semua”ujar bude, “iya nih tadi saya
mandi lumpur” katasaya, udah mandi sana”kata bude,”iya bude” kata saya. Setelah
mandi saya ganti baju yang bukan punya saya melainkan punya teman saya. Bajunya
sampai sekarang masih aku simpan, tapi sudah tidak muat.
0 komentar:
Post a Comment