Si Putih di Jalanan Sepi Malam
![]() |
Ilustrasi |
Aku berjalan di sebuah jalan sepi. Hari itu memang sangatlah sepi, tidak ada seorang pun yang lewat dijalan itu selain aku. Hanya sebuah senter kecil dan sebuah radio menemaniku berjalan. Memang terasa aneh, kenapa jalan itu sepi sekali? Padahal biasanya ramai “Sepi sekali malam ini, dingin pula”. Memang malam itu perasaanku merasakan dingin, suara pepohonan yang di hembus angin , dan suara burung hantu di sekitar pepohonan itu membuat aku tidak tenang. Ada saja pikiran negatif yang aku pikirkan.
“Krek... krek.. krek.. kuk..kuk...kukk..” suara bunyi pohon dan burung hantu. Tetap saja membuatku tidak tenang hati. Aku memang sengaja pulang dari rumah temanku menghadiri tahlilan dirumahnya. Memang saat acara selesai aku tidak langsung pulang, aku masih bermain-main di sana dengan teman-teman lainnya. Aku bermain bersama mereka hingga malam, dan tidak sadar waktu menunjukkan jam 1 malam. “Teman-teman, udah jam 1 nih, aku udah telat pulang, jadi aku harus pulang sekarang” kataku. “Mau kemana? Udah malam nih, awal lhoo... di pohon yang besar disana tuh” kata temanku menakut-nakuti. “Ah tidak mungkin” kataku.
Kemudian aku meneruskan pulang, teringat perkataan teman-temanku tadi, membuat hatiku menjadi kacau saja. Perasaan tidak enak, takut, muncul. Seketika aku melihat putih-putih di sampingku, dan aku lihat ternyata halusinasiku saja. Itu hanya sebuah bayangan cahaya lampu. Aku meneruskan perjalanan dan melihat sesuatu lagi di atas pohon yang teman-temanku bicarakan, karena saat itu memang gelap. Aku melihat sesuatu lagi yang seperti terbang di atas sana, aku sempat berteriak “Aaaa... apa itu?” aku mengarahkan senterku ke benda itu. Dan tentu saja hal itu terulang, hanya halusinasiku saja.
Aku meneruskan perjalananku sambil mendengarkan radio kecil, radio dari handphone-ku. Aku tidak menghiraukan yang lainnya. Aku juga sambil chatting dengan teman-temanku dengan niat agar tidak mengingatkanku pada hal itu lagi. Dan juga supaya bisa ada teman bicara juga. Ada beberapa teman yang aku ajak chatting dan ada satu teman yang salah satunya berada di tempat duka. Ketika di tengah percakapan. Dia mengulangi lagi perkataanya sambil tertawa “Awas lho.. hati-hati di pohon hahahaaa..... tuh sekarang ada dibelakangmu” kata temanku di pesannya. “Sialan lu... jangan nakut-nakutin gue bego’” kataku membalas. Temanku tertawa lagi.
Aku malah tambah kesal, dan menghentikan chat-ku. Dan tibalah di jalan sepi yang aku bicarakan sebelumnya. Langsung saja tiba-tiba ada angin yang sangat dingin yang membuat bulu kudukku berdiri. Suara pohon bambu “krek.. krek. Krek...” semakin menambah takut saja. Aku bilang pada diriku sendiri “Halahh... palingan cuma halusinasiku lagi, aku udah dua kali tertipu”. Aku memberanikan diri berjalan terus, hingga tiba-tiba senterku mati.
“Loh..loh.. kenapa ini? Kenapa kok mati?” ini menambah detak jantungku makin cepat. Kemudian disebuah semak-semak ada sesuatu yang bergerak-gerak, awalnya aku tidak menghiraukan benda apa itu. Tapi semakin aku tidak menghiraukan manambah rasa penasaran diriku melihat benda itu. Aku terus melihatnya, hingga aku merasa benda itu semakin mendekat, mendekat, dan langsung sekejap di berada di depanku. “Aaaa..... Hantu... Tolong..” spontanitas aku memukul wajah hantu itu dan berlari. Sesosok putih ntahlah apa itu membuatku lari terbirit-birit.
Saat itu aku merasa bahwa kecepatan lariku semakin cepat dari biasanya, sesekali aku melihat kebelakang. Tetap saja makhluk itu mengikutiku. Dan akhirnya aku terjatuh, makhluk itu menghampiriku lagi. “Aaa.. ampun... pergi.. pergi”. Dan terdengar suara perempuan “nak-nak ada apa?”. Seketika makhluk dan jalanan gelap itu pun hilang. Aku melihat jam dan melihat dinding berwarna putih dengan poster mobil disana. Aku pun terkejut dan merasa senang ternyata semua kejadian itu hanya mimpi. “Oh Tuhan... Terima kasih..”.
0 komentar:
Post a Comment