Pantai Siring Kemuning Tanjung Bumi
Sebagai negara maritim kepulauan dengan garis pantai
membentang sepanjang 95.181 km, sangat wajar kalau Indonesia memiliki banyak
sekali pantai yang indah. Beberapa di antaranya sudah sangat terkenal hingga ke
dunia internasional, sebut saja Pantai Kuta dan Pantai Sanur di Bali. Namun
tidak sedikit pula yang masih tersembunyi sehingga keindahannya tidak banyak
disaksikan mata manusia. Salah satunya Pantai Siring Kemuning di Bangkalan,
Madura.

Di hari libur terutama di tahun baru, Pantai Siring Kemuning
cukup ramai dikunjungi masyarakat dari luar Bangkalan. Kalau dilihat dari nomor
polisi kendaraan roda dua atau roda empat yang parkir, sepertinya pengunjung kebanyakan
berasal dari Surabaya. Kemungkinan besar mereka adalah para pengunjung Kota
Bangkalan yang hendak menikmati kelezatan Bebek Sinjay Sambal Pecit yang sudah
terkenal itu. Bisa juga mereka merupakan penggila Batik yang hendak berburu
Batik Tanjung Bumi yang berlokasi tidak jauh dari Pantai Siring Kemuning.
Memasuki Pantai Siring Kemuning tidak dikenai biaya karcis
tapi pengunjung harus membayar uang parkir dengan tarif Rp. 7000 untuk mobil , tapi terkadang juga dikenai karcis juga Rp.5000. entah kenapa. Suasana di Pantai Siring
Kemuning terlihat masih sangat alami, hampir tidak ada sentuhan polesan tangan
manusia yang terasa. Sepertinya pesona tersembunyi Pantai Siring Kemuning masih
luput dari perhatian pemerintah setempat. Hampir tidak ada fasilitas umum yang
tersedia di pantai ini, bahkan kamar mandi dan toilet pun harus menumpang di
rumah penduduk sekitar pantai. Di dekat gerbang masuk sebenarnya ada bangunan
yang kemungkinan dibangun dengan peruntukan kamar mandi dan toilet, sayang
sekali bangunan itu belum selesai sehingga tidak dapat digunakan.
Suasana di tepi Pantai Siring Kemuning cukup asri dan sejuk,
di lokasi dekat pintu masuk terdapat pohon-pohon yang cukup rindang, cocok
sekali digunakan untuk lesehan sekedar melepas penat selama perjalanan menuju
pantai. Tapi jangan lupa dengan syaratnya, tikar atau alas untuk lesehan harus
dibawa sendiri karena belum ada yang menyewakannya. Di tahun baru kemarin,
pasir putih Siring Kemuning dihiasi oleh ombak sedang dan air yang cukup keruh.
Kemungkinan karena malam sebelumnya hingga pagi, Bangkalan dan sekitarnya diguyur
hujan cukup deras. Selain pasir putih, pantai Siring Kemuning di beberapa
tempat juga dihiasi batu karang. Kalau membawa anak kecil, sebaiknya
berhati-hati untuk melepaskan mereka di zona berbatu karang.
Bagi pengunjung yang hendak bermain air dan ombak di pantai
pasir putih Siring Kemuning juga diharapkan untuk berhati-hati karena menurut
penduduk setempat ombak di pantai ini bertipe menyeret bukan mendorong.
Ombaknya memang tidak terlalu besar tapi tidak ada salahnya juga untuk selalu
berhati-hati terutama anak-anak dan pengunjung yang tidak mahir berenang.
Ketiadaan rumah makan bisa jadi salah satu kekurangan lain
pantai ini. Setelah lelah bermain dengan air dan ombak di atas pasir tentu saja
pengunjung ingin mengisi perut yang kelaparan. Sayang sekali tidak banyak
pilihan di Pantai Siring Kemuning, hanya ada dua warung penjaja rujak lontong
khas Bangkalan. Jadi ada baiknya juga menyiapkan bekal jika hendak menghabiskan
waktu hingga makan siang di pantai ini. Apalagi jarak yang harus ditempuh untuk
sampai di Kota Bangkalan lumayan jauh.
Di balik kelebihan dan kekurangannya, Pantai Siring Kemuning
adalah obyek wisata di Kota Bangkalan yang patut dikunjungi. Semoga saja
pemerintah setempat dapat memberikan sedikit perhatian untuk aset-aset wisata
seperti ini supaya pesona-pesona tersembunyi keindahan negeri ini dapat
dinikmati khalayak ramai.
0 komentar:
Post a Comment